Saturday, December 04, 2010

Tanda-tanda imu yang bermanfaat

Tadi entry untuk pengertian ilmu yang bermanfaat,sekarang ni entry untuk TANDA-TANDA ILMU YANG BERMANFAAT.Adakah aku ada ciri-ciri yang akan disebutkan di bawah ini?

Ilmu yang bermanfaat dapat diketahui dengan melihat kepada pemilik ilmu tersebut. Di antara tanda-tandanya adalah:

[1]. Orang yang bermanfaat ilmunya tidak peduli terhadap keadaan dan kedudukan dirinya serta hati mereka membenci pujian dari manusia, tidak menganggap dirinya suci, dan tidak sombong terhadap orang lain dengan ilmu yang dimilikinya.

Imam al-Hasan al-Bashri (wafat th. 110 H) rahimahullaah mengatakan, “Orang yang faqih hanyalah orang yang zuhud terhadap dunia, sangat mengharapkan kehidupan akhirat, mengetahui agamanya, dan rajin dalam beribadah.” Dalam riwayat lain beliau berkata, “Ia tidak iri hati terhadap orang yang berada di atasnya, tidak sombong terhadap orang yang berada di bawahnya, dan tidak mengambil imbalan dari ilmu yang telah Allah Ta’ala ajarkan kepadanya.”

[2]. Pemilik ilmu yang bermanfaat, apabila ilmunya bertambah, bertambah pula sikap tawadhu’, rasa takut, kehinaan, dan ketundukannya di hadapan Allah Ta’ala.

[3]. Ilmu yang bermanfaat mengajak pemiliknya lari dari dunia. Yang paling besar adalah kedudukan, ketenaran, dan pujian. Menjauhi hal itu dan bersungguh-sungguh dalam menjauhiya, maka hal itu adalah tanda ilmu yang bermanfaat.

[4]. Pemilik ilmu ini tidak mengaku-ngaku memiliki ilmu dan tidak berbangga dengan­nya terhadap seorang pun. Ia tidak menisbatkan kebodohan kepada seorang pun, kecuali seseorang yang jelas-jelas menyalahi Sunnah dan Ahlus Sunnah. Ia marah kepadanya karena Allah Ta’ala semata, bukan karena peribadinya, tidak pula bermak­sud meninggikan kedudukan dirinya sendiri di atas seseorang pun.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (wafat th. 728 H) rahimahullaah membahagikan ilmu yang bermanfaat ini yang merupakan tiang dan asas dari hikmah menjadi tiga bahagian. Beliau rahimahullaah berkata, “Ilmu yang terpuji, yang ditunjukkan oleh Al-Kitab dan As-Sunnah adalah ilmu yang diwariskan dari para Nabi, sebagaimana disabdakan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam.

“Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi, dan mereka tidak mewariskan dinar dan tidak pula dirham. Mereka hanyalah mewariskan ilmu. Siapa yang meng­ambilnya, maka ia telah mengambil bahagian yang banyak.” [3]

Ilmu Ini Ada Tiga Jenis:

[1]. Ilmu tentang Allah, Nama-Nama, dan sifat-sifat-Nya serta hal-hal yang berkaitan denganNya. Contohnya adalah sebagaimana Allah menurunkan surat al-Ikhlas, ayat Kursi, dan sebagainya.

[2]. Ilmu mengenai berita dari Allah tentang hal-hal yang telah berlaku dan akan berlaku di masa datang serta yang sedang berlaku. Contohnya adalah Allah menurunkan ayat-ayat tentang kisah, janji, ancaman, sifat Syurga, sifat Neraka, dan sebagainya.

[3]. Ilmu mengenai perintah Allah yang berkaitan dengan hati dan perbuatan-perbuatan anggota tubuh, seperti beriman kepada Allah, ilmu pengetahuan tentang hati dan keadaannya, serta perkataan dan perbuatan anggota badan. Dan hal ini masuk di dalam nya ilmu tentang dasar-dasar keimanan dan tentang kaidah-kaidah Islam dan masuk di dalamnya ilmu yang membahas tentang perkataan dan perbuatan-perbuatan yang jelas, seperti ilmu-ilmu fiqih yang membahas tentang hukum amal perbuatan. Dan hal itu merupakan bahagian dari ilmu agama. [4]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (wafat th. 728 H) rahimahullaah juga berkata, “Telah berkata Yahya bin ‘Ammar (wafat th. 422 H), ‘Ilmu itu ada lima:

(1). Ilmu yang merupakan kehidupan bagi agama, iaitu ilmu tauhid

(2). Ilmu yang merupakan santapan agama, iaitu ilmu tentang mempelajari makna-makna Al-Quran dan hadits

(3). Ilmu yang merupakan ubat agama, iaitu ilmu fatwa. Apabila suatu musibah (malapetaka) datang kepada seorang hamba, ia memerlukan n orang yang mampu menyem buhkannya dari musibah itu, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu

(4). Ilmu yang merupakan penyakit agama, iaitu ilmu kalam dan bid’ah.

(5). Ilmu yang merupakan kebinasaan bagi agama, iaitu ilmu sihir dan yang seper­tinya.’”

Wallahua'lam....

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...